Kamis, 22 November 2012

From ---> Dwi Septiani : Tidak! Bukan Hari Ini!

Dwi Septiani : Tidak! Bukan Hari Ini!: Aku termenung menunggu kedatangan seseorang sendirian didalam salah satu café didaerah Bogor, Jawa Barat. Satu menit, lima menit, sep...

Kamis, 08 November 2012

AKU SI LUTFI HAIDIR

Ke†ika sesuatu yg baik pergi, jangan menyesali. Karena jika kamu percaya, sesua†u yg lebih baik telah menanti tuk kamu hampiri. (ʃƪ˘ڡ˘)

 

Sabtu, 06 Oktober 2012

UJI KOMPETENSI (PERJALANAN BISNIS) waktu SMK cuuy :p


PANTAI KUTA BALI
     
Pantai Kuta (pantai berpasir putih)
Pantai yang paling terkenal di Bali. Wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari selain Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot atau pantai Jimbaran. Dapat kita bayangkan setiap hari terutama pada sore hari pantai Kuta akan penuh dengan wisatawan domestic maupun mancanegara, menantikan matahari terbenam, berenang, atau sekedar jalan-jalan di sepanjang bibir pantai. Yang membuat pantai ini juga terkenal adalah ombaknya yang cukup tinggi untuk melakukan olah raga air terutama berselancar (surfing). Tidak heran kalau disepanjang pantai dapat dengan mudah kita menjumpai papan selancar yang disewakan. Anda mau mencoba?.

Hotel Harrads
Hotel Harrads adalah hotel berbintang empat. Menyediakan 76 kamar yang terdiri dari 71 kamar superior dan 9 kamarnya saling berhubungan dan ada juga 5 kamar suite.  Lokasi hotel sangat strategis, langsung berada di jalan utama, hanya beberapa menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai
  • Taman Ujung Karangasem
Pada jaman dahulu digunakan oleh Raja Karangasem sebagai taman untuk berjalan-jalan atau bersantai. Taman ini memiliki pemandangan laut yang indah dengan arsitektur bangunan yang sungguh unik. Taman ini terletak di bagian timur pulau Bali tepatnya di kota Amlapura, Karangasem

Rabu, 03 Oktober 2012



THIS IS ME
I.M LOVE FRIENDSHIP, BE A SUCCES PERSON, AND MAKE MY PARENT HAPPY :D

Senin, 01 Oktober 2012

BERHENTILAH MENGELUH :)



PANTASKAH ANDA MENGELUH?
Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia
layakkah anda berkeluh kesah?
Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya

Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semua itu?
Lantas menyingkirkan beban & tanggung jawab anda?
Jagalah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karna keluh kesah anda
ayo tegarkan hati (move on kawan)
tegakkan bahu, jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut

Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan anda
ambillah sebuah nafas dalam-dalam
Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda
Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung dan mulailah dengan langkah baru

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda
Sayangnya suara mereka tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh
Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani dari pada mereka sesali
Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?
Jawabannya mudah. . .

Apakah ingin menjadi pengeluh atau ingin menjadi penantang ?

Semuanya ada pada dalam diri anda sendiri kawan :)

MOVE ON AND CHANGE YOUR LIFE WITH HARDWORK.

Minggu, 30 September 2012

Butir-Butir PANCASILA


Butir-butir pengamalan Pancasila
Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
36 BUTIR-BUTIR PANCASILA/EKA PRASETIA PANCA KARSA
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA 
1.     Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2.     Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3.     Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4.     Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
5.     Menolak kepercayaan atheisme di Indonesia.
B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1.     Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2.     Saling mencintai sesama manusia.
3.     Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4.     Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5.     Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6.     Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7.     Berani membela kebenaran dan keadilan.
8.     Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
C. SILA PERSATUAN INDONESIA
1.     Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2.     Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3.     Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4.     Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5.     Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1.     Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2.     Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.     Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.     Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5.     Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6.     Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7.     Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1.     Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2.     Bersikap adil.
3.     Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.     Menghormati hak-hak orang lain.
5.     Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6.     Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7.     Tidak bersifat boros.
8.     Tidak bergaya hidup mewah.
9.     Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.
Sila pertama
1.     Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.     Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.     Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4.     Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5.     Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6.     Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7.     Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila kedua
1.     Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.     Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3.     Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4.     Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5.     Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6.     Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7.     Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8.     Berani membela kebenaran dan keadilan.
9.     Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga
1.     Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2.     Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3.     Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4.     Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5.     Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6.     Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7.     Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat
1.     Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2.     Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.     Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.     Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5.     Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6.     Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7.     Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8.     Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9.     Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima
1.     Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.     Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3.     Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.     Menghormati hak orang lain.
5.     Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6.     Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7.     Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8.     Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9.     Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.